banyaknya pengunjung
DAFTAR ISI BLOG
kumpul blogger
lowongan
lowongan kerja
lowongan kerja
income-web
promoteburner
kondisi tenaga kerja pemuda indonesia
Kondisi pemuda di Indonesia, dapat dilihat baik secara kuantitas maupun kualitas. Secara kuantitas, dapat dilihat melalui komposisi jumlah penduduk usia kerja berumur di atas 15 tahun atau tenaga kerja. Dari tahun 1999-2003, terjadi peningkatan jumlah pemuda berusia 15-24 tahun, dari sebesar 39,14 juta pada tahun 1999 menjadi sebesar 39,8 juta pada tahun 2003, atau bertambah sebanyak 655 ribu orang.
Bila dilihat komposisi tenaga kerja tersebut pada tahun 2003, maka dapat dilihat dari sejumlah 152,65 juta terdapat 26,1 persen atau sebanyak 39,8 juta orang di antaranya adalah pemuda berusia 15-24 tahun. Kelompok pemuda ini merupakan tenaga kerja yang paling berpotensi.
Selain itu penduduk usia kerja golongan umur 25-34 tahun dengan proporsi yang besar yaitu sebanyak 25 persen dari seluruh penduduk usia kerja. Dari keadaan ini, dapat diketahui sejumlah 51 persen dari seluruh penduduk usia kerja di Indonesia adalah golongan penduduk muda usia.
Tabel Penduduk Usia Kerja Menurut Golongan Umur Tahun 1999-2003 (x 1.000 orang) | |||||
Gol. Umur | 1999 | % | 2003 | % | 1999-2003 |
15 - 24 | 39.141 | 28 | 39.796 | 26 | 655 |
25 - 34 | 33.097 | 23 | 38.187 | 25 | 5.090 |
35 - 44 | 28.815 | 20 | 31.836 | 21 | 3.022 |
45 - 54 | 19.020 | 13 | 21.107 | 14 | 2.087 |
55 + | 21.024 | 15 | 21.721 | 14 | 697 |
Jumlah | 141.096 | 100 | 152.647 | 100 | 11.551 |
Sumber : BPS, Sakernas 2003 |
Dilihat menurut tingkat pendidikan, maka sebagian besar 88,8 persen penduduk usia kerja tersebut sedang dan telah menyelesaikan jenjang pendidikan SD, SMTP dan SMTA. Masing-masing kelompok penduduk usia kerja berpendidikan SD sebesar 34,4 persen (13,7 juta ), 39,5 persen (15,7 juta) berpendidikan SMTP dan 24,9 persen (9,9 juta) berpendidikan SMTA. Sedangkan yang sedang dan telah menyelesaikan jenjang pendidikan tinggi Diploma&Universitas hanya sebesar 1,2 persen atau sebanyak 477 ribu orang.
Tabel
Penduduk Usia Kerja Menurut Pendidikan
Tahun 2003 (x 1.000 orang)
Pendidikan | 15-19 | % | 20-24 | % | Jumlah | % |
SD | 6.981 | 36,0 | 6.707 | 32,9 | 13.687 | 34,4 |
SMTP | 9.988 | 51,5 | 5.717 | 28,0 | 15.705 | 39,5 |
SMTA | 2.421 | 12,5 | 7.506 | 36,8 | 9.926 | 24,9 |
Dipl & Univ | 17 | 0,1 | 460 | 2,3 | 477 | 1,2 |
Jumlah | 19.406 | 100,00 | 20.389 | 100,00 | 39.796 | 100,00 |
Sumber : BPS, Sakernas 2003 |
Tabel
Struktur Tenaga Kerja Usia Muda 15 - 24 tahun
Tahun 2003 (x 1.000 orang)
Kategori | Golongan Umur | Jumlah | ||
15 - 19 | 20 - 24 | |||
Angkatan Kerja | 7.222 | 13.262 | 20.484 | 52 % |
| 4.573 | 10.201 | 14.774 | |
| 2.649 | 3.062 | 5.710 | |
Bukan Angkatan Kerja | 12.184 | 7.127 | 19.312 | 48 % |
Penduduk Usia Kerja | 19.406 | 20.389 | 39.796 | 100 % |
Sumber : BPS, Sakernas 2003 |
Tabel
Jumlah Penduduk Muda Yang Bekerja Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2004
Golongan Umur | Laki-laki | % | Perempuan | % | Jumlah |
15 - 19 | 2.776 | 30 | 1.797 | 32 | 4.573 |
20 - 24 | 6.389 | 70 | 3.812 | 68 | 10.201 |
Jumlah | 9.165 | 100 | 5.609 | 100 | 14.774 |
Sumber : BPS, Sakernas 2003 |
Struktur tenaga kerja muda berumur 15-24 tahun,selengkapnya terdiri atas angkatan kerja sebesar 52 persen atau sebanyak 20,48 juta orang dan 48 persen atau sebanyak 19,3 juta orang termasuk kelompok bukan angkatan kerja. Dari sejumlah 20,48 juta angkatan kerja, sebanyak 14,77 juta orang diantaranya adalah pemuda berusia 15-24 tahun yang sudah bekerja, dan lainnya sebanyak 5,7 juta adalah penganggur atau yang mencari pekerjaan. Sedangkan menurut komposisi usia, maka dari seluruh angkatan kerja yang berjumlah 20,48 juta orang, terbagi atas 7,2 juta angkatan kerja golongan umur 15-19 tahun dan 13,26 juta angkatan kerja golongan umur 20-24 tahun.
Komposisi pemuda yang bekerja menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa dari sebanyak 14.774 orang pemuda yang bekerja, sebagian besar atau sebanyak 9.165 orang yang bekerja adalah laki-laki. Dengan demikian jumlah pemuda yang bekerja lebih banyak laki-laki dibandingkan perempuan, dengan komposisi masing-masing pemuda golongan umur 20-24 tahun lebih banyak dibandingkan pemuda golongan umur 15-19 tahun.
Bila dilihat menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan, maka sebagian besar atau 46,8 persen dari pemuda yang bekerja, berpendidikan SD kebawah, baik yang berusia 15-19 tahun maupun yang berusia 20-24 tahun. Lainnya sebesar 27,8 persen (3,6 juta orang) berpendidikan SMTP dan 24,3 persen berpendidikan SMTA (3,15 juta orang) berpendidikan SMTA. Sedangkan yang berpendidikan tinggi hanya sebesar 1,2 persen atau 152 ribu orang.
Dengan mengetahui bahwa sebagian besar dari pemuda yang bekerja hanya berpendidikan SD ke bawah maka mereka bekerja hanya terbatas pada status pekerjaan informal dibandingkan formal. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dimana sebagian besar atau 64 persen dari seluruh 14,87 juta orang pemuda bekerja di sektor informal, dan hanya sebesar 36 persen atau sebanyak 5,3 juta orang yang bekerja di sektor formal.
Dari sebanyak 9.56 juta pemuda yang bekerja di sektor informal, 6,24 juta diantaranya adalah pemuda berusia 20-24 tahun, sedangkan lainnya sebanyak 3,2 juta pemuda yang bekerja di sektor informal.
Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah angkatan kerja yang setiap tahun bertambah sehingga berdampak pada tingginya jumlah penganggur. Dan bila dilihat menurut golongan umur, maka dari sebanyak 9,5 juta penganggur pada tahun 2003, sebagian besar atau sebanyak 5,7 juta (60%) diantaranya adalah penganggur berusia muda 15-24 tahun. Dari 5,7 juta pemuda yang menganggur tersebut, sebesar 3 juta penganggur berusia 20-24 tahun dan 2,6 juta pemuda berusia 15-19 tahun. Dengan komposisi 2,88 juta bertempat tinggal di perkotaan, dan sebanyak 2,8 .juta bertempat tinggal di perdesaan
Sebaran pemuda penganggur menurut tempat tinggal berbeda untuk menurut golongan umur. Penganggur pemuda golongan umur 15-19 tahun lebih banyak di perdesaan (1,5 juta orang) daripada di perkotaan (1,1 juta orang). Sedangkan pemuda penganggur berusia 20-24 lebih banyak di perkotaan (1,78 juta orang) daripada di perdesaan (1,27 juta orang).
Posting Komentar