banyaknya pengunjung
DAFTAR ISI BLOG
kumpul blogger
lowongan
lowongan kerja
lowongan kerja
income-web
promoteburner
7. keracunan bahan kimia
7) Keracunan Bahan Kimia
Mineral dibutuhkan manusia untuk hidupnya. Logam, non logam, dan senyawa organik, terdapat dalam makanan kita biasanya dalam jumlah sedikit, tapi mungkin dalam jumlah banyak dan sudah merupakan racun. Selain terdapat dalam jumlah yang biasa atau normal dalam bahan makanan, logam dan senyawa kimia organik dalam jumlah yang berbahaya mungkin terdapat dalam makanan karena :
a. Merupakan komponen alami
Misalnya kandungan asam oksalat dalam daun bayam yang tinggi. Jumlah asam oksalat yang tinggi dapat menyebabkan kalsium yang terdapat dalam daun bayam tidak mempunyai nilai, bahkan berbahaya bagi kesehatan tubuh kita.
b. Penggunaan pestisida
Buah – buahan dan sayuran dilindungi terhadap tikus, serangga, jamur, bakteri, dan mikroorganisme lain, dan hama penyakit tanaman, dengan menggunakan rodentisida, insektisida, fungisida, germisida, dan pestisida lainnya. Pestisida yang ideal adalah pestisida yang tidak toksik dan mudah dicuci. Harapan ini ternyata sukar untukdipenuhi. Misalnya insektisida piretrum yang dinyatakan aman bagi manusia, dapat menimbulkan reaksi alergi pada orang – orang tertentu.
c. Logam dan senyawa kimia dari alat masak
Logam atau senyawa kimia yang terlarut dalam alat masak atau kontainer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan makanan, dapat menyebabkan kercunan. Logam dan senyawa kimia dapat terlarut, umumnya karena makanan bersifat asam.
Misalnya acar atau sari buah yang disimpan dalam panci yang dilapis dengan kadmium, tembaga, seng, atau antimoni. Makanan yang bersifat alkali juga dapat melarutkan logam, antara laian alumuniu, atau seng. Sedangkan senyawa timbal mudah larut dalam larutan garam, misalnya larutan ammonium asetat. Logam dan senyawa kimia yang terlarut dapat merangsang lambung dengan gejala mual, muntah dan diare. Gejala keracunan dapat berlangsung selama 24 – 48 jam.
d. Kontak dalam proses
Selama proses fumigasi, pemberantasan serangga, dan pembersihan, terjadi kontak antara bahan makanan dengan logam atau senyawa kimia. Misalnya bahan makanan tercemar sianida, karena dalam proses fumigasi menggunakan asam sianida.
e. Penambahan dengan sengaja
Dalam tahap pengolahan, dapat terjadi penambahan lain dengan sengaja, misalnya penggunaan berlebihan pengawet daging yang mengandung natrium nitrit, sebagai pengganti garam. Demikian juga dengan bahan pengawet lain, seperti formaldehid, asam monokloro asetat, borat, natrium benzoat, asam salisilat, dan lain lain.
f. Tindakan penipuan
Untuk memperbaiki warna atau menutupi warna aslinya, ditambahkan zat warna. Beberapazat warna bersifat karsinogenik. Antaralain aminoazotoluen (untuk memberi warna pada mentega), aminoazobenzen, dan dimetilaminoazobenzen.
g. Tindakan kriminal
Sengaja ditambahakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia, dengantujuan bersifat kriminal.
Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh ulah baketri, dan terjadi secara masal. Keracunan yang disebabkan oleh makanan yang tercemar logam atau senyawa kima jarang terjadi, tapi akibatnya cepat terlihat. Jika terjadi keracunan makanan yang tercemar bahan kimia, maka tindakan penanggulangannya dilakukan seperti terhadap keracunan unsur atau senyawa kimia.
Posting Komentar