feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

banyaknya pengunjung


View My Stats

kumpul blogger

lowongan

lowongan kerja

lowongan kerja

baca artikel dapet duit

readbud - get paid to read and rate articles

cash ptc

paid to surf

clock-pay

clockpay.net

donkey mails

DonkeyMails.com: No Minimum Payout

fine-ptc

$10 per click

income-web

dapet dollar gratis

Get cash from your website. Sign up as affiliate.

promoteburner

1.2



A. Peralatan untuk penyamplingan

Peralatan dirancang sekhusus mungkin untuk membantu penyamplingan dari semua jenis bahan. Dalam seksi ini kita akan melihat peralatan untuk penyamplingan gas, cairan, dan zat padat.

a) Peralatan untuk penyamplingan untuk sampel padat

ä Sekop untuk mengambil/mengumpulkan sampel.

ä Alat pembagi sampel atau teknik “cone and quarter” untuk mereduksi ukuran sampel.

ä Ayakan untuk mengetahui karakteristik sampel

Wadah sampel padat memerlukan :

ä Pembersih khusus dan penutup

ä Pembilasan sebelum diisi

ä Menghindari udara sebelum dan sesudah sampel diambil.

ä Mempertahankan kesterilan dengan teknik aseptik.

b) Pengambilan contoh air

1) Pengertian

Beberapa pengertian yang dimaksud dalam metode ini meliputi :

& Sumber air terdiri atas : air permukaan, air tanah, dan air meteorik.

& Air permukan adalah air yang terdiri atas : air danau, air sungai, air waduk, air saluran, mata air, air rawa, air karst.

& Akifer adalah salah satu lapisan parmeabel (primer maupun sekunder) pembawa air.

& Air tanah bebas adalah air dari akifer yang hanya sebagian berisi air dan terletak diatas suatu dasar yang kedap air serta mempunyai permukaan bebas.

& Air tanah tertekan adalah air dari akifer yang sepenuhnya jenuh air dengan bagian atas dan bawahnya dilapisi oleh lapisan yang kedap air.

& Pilimnion adalah lapisan atas danau/waduk yang suhunya relatif sama.

& Termoklin/metalimnion adalah lapisan danau yang mengalami penurunan suhu yang cukup (lebih besar 1oC/m) ke arah dasar danau.

& Hipolimnion adalah lapisan bawah danau yang mempunyai suhu relatif sama dan yang rendah dan relatif stabil.

& Air meteorik (atmospherik) adalah air hujan yang tertampung dalam labu penakar distasiun meteorologi yang dapat berupa air atmospherik yang ditampung langsung dari hujan atau dari bak penampung air hujan.

& Contoh dalam paduan ini adalah contoh uji air untuk keperluan pemeriksaan kualitas air.

2) Peralatan

Ñ Persyaratan alat pengambilan contoh air

Alat pengambilan contoh air harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Ð Terbuat dari bahan yang tidak mempengarhi sifat sampel.

Ð Mudah dicuci dari bekas sampel sebelumnya.

Ð Sampel mudah dipindahkan kedalam botol penampung tanpa ada sisa bahan tersuspensi didalamnya.

Ð Kapasitas alat 1-5 L tergantung dari tujuan pemeriksaan.

Ð Mudah dan aman dibawa.

Ñ Jenis alat pengambil contoh

Ð Botol biasa atau ember plastik yang digunakan untuk mengambil contoh air dipermukaan air secara langsung.

Ð Botol biasa, yang diberi pemberat yang digunakan untuk menganbil contoh air pada kedalaman tertentu untuk sampel mikrobiologi alat harus disterilkan.

Ð Alat pengambil contoh setempat secara mendatar yang digunakan untuk mengambil contoh pada kedalaman tertentu.

Ð Alat pengambil contoh setempat secara tegak dipergunakan untuk mengambil contoh pada lokasi yang airnya tenang atau alirannya sangat lambat.

Ð Alat pengambil contoh pada kedalaman yang terpadu untuk pemeriksaan zat pada tersuspensi atau untuk mendapatkan contoh yang mewakili semua lapisan air.

Ð Alat pengambil contoh secara otomatis yang dilengkapi alat pengatur waktu dan volume yang diambil, digunakan untuk contoh gabungan waktu dari air limbah atau air sungai yang tercemar, agar diperoleh kualitas air rata-rata selama periode tertentu.

Ð Alat pengambil untuk pemeriksaaan gas terlaru, yang dilengkapi tutup, sehingga alat dapat ditutup segera setelah terisi penuh.

Ð Alat pengambil untuk pemeriksaan bakteriologi adalah botol gelas yang ditutup kapas/alumunium foil, tahan terhadap panas dan tekanan selama proses sterilisasi.

Ð Alat pengambil untuk pemeriksaan plankton berupa jaring yang berpori 173 mesh/inchi, yang biasa digunakan adalah jaring plankton no.20/SI

Ð Alat pengambil untuk pemeriksaan hewan benthos disesuaikan dengan jenis habitat hewan benthos yang akan diambil.

Ð Alat ekstraksi. Alat ini terbuat dari bahan gelas yang tembus pandang dan mudah memisahkan analit yang terkandung dalam contoh kedalam fase pelarut lain (organik).

Ð Alat penyaring. Alat ini dilengkapi dengan pompa isap serta dapat menahan kertas saring yang mempunyai ukuran pori 0,4 mm.

Ð Kotak pendingin (cool storage). Alat ini dapat menyimpan contoh pada 4oC, dapat membekukan contoh bila diperlukan dan mudah diangkut kelapangan.

3) bahan

Bahan kimia untuk pengawet (preservasi). Bahan kimia yang dipergunakan untuk pengawet harus memenuhi persyaratan bahan kimia untuk analisis dan tidak mengganggu kadar zat atau contoh yang akan diperiksa.

4) Wadah

Wadah contoh. Wadah yang digunakan untuk menyimpan contoh harus memenuhi syarat sebagai berikut:

å Terbuat dari bahan gelas atau plastik tergantung pada jenis zat yang akan diperiksa.

å Dapat ditutup dengan rapat, mudah dicuci dan tidak mudan pecah.

å Wadah contoh untuk pemeriksaan mikrobiologi harus dapat disterilkan.

å Tidak menyerap zat-zat kimia kedalam contoh serta tidak menimbulkan reaksi antara bahan wadah dengan contoh.

5) Sarana pengambilan contoh

Sarana yang dapat digunakan adalah :

@ Sedapat mungkin menggunakan jembatan atau lintasan gantung sebagai tempat pengambilan contoh.

@ Bila sarana tersebut tidak ada maka dapat menggunakan perahu.

@ Untuk sumber air yang dangkal maka dapat digunaka merawas.

6) Volume contoh

Volume contoh yang diambil untuk keperluan pemeriksaan dilapangan dan laboratorium bergantung dari jenis pemeriksaan yang diperlukan sebagai berikut :

6 Untuk pemeriksaan sifat fisik air diperlukan lebih kurang 2 L

6 Untuk pemeriksaan sifat kimia air diperlukan lebih kurang 5 L

6 Untuk pemeriksaan bakteriologi air diperlukan lebih kurang 100 ml

6 Untuk pemeriksaan biologi air (klorofil) digunakan lebih kurang 0,5-20 L

7) Pola kerja

Urutan pelaksanaan pengambilan contoh kualitas air adalah sebagai berikut :

Menentukan lokasi pengambilan contoh.

Menentukan titik pengambilan contoh.

Melakukan pengambilan contoh.

Melakukan pemeriksaan kualitas air dilapangan.

Melakukan pengolahan pendahuluan dan pengawetan contoh.

Pengepakan contoh dan pengangkutan ke laboratorium

8) Pengawetan contoh

Pengawetan contoh untuk parameter tertentu diperlukan apabila pemeriksaan tidak dapat langsung dilakukan setelah pengambilan contoh. Jenis bahan pengawet yang digunakan dan lama penyimpanan berbeda-beda tergantung pada jenis parameter yang akan diperiksa.

9) Waktu

Interval waktu atau pengambilan contoh diatur agar contoh diambil pada hari dan jam berbeda sehingga dapat diketahui perbedaan kualitas air setiap hari maupun setiap jam. Waktu pengambilan contoh disesuaikan dengan keperluan :

 Untuk keperluan survei pendahuluan dalam rangka pengenalan daerah, waktu pengambilan contoh dapat dilaksanakan pada saat survei.

 Untuk studi dan penelitian disesuaikan tersebut

 Untuk keperluan perencanaan dan pemanfaatan diperlukan data pemantauan kualitas air, yang diambil pada waktu tertentu dan periode yang tetap, tergantung pada jenis sumber air dan tingkat pencemarannya sebagai berikut :

P Sungai atau saluran yang tercemar berat, setiap dua minggu sekali selama setahun.

P Sungai atau saluran yang tercemar ringan sampai sedang sebulan sekali selam setahun.

P Sungai atau saluran alami yang belum tercemar tiga bulan sekali selam setahun.

P Danau atau waduk setiap dua bulan sekali selama setahun.

P Air tanah setiap tiga bulan sekali selam setahun.

P Air meteorik sesuai dengan keperluan.

c) Cara pelaksanaan pengambilan contoh

1) Lokasi pengambilan contoh

Lokasi pengambilan contoh air dilakukan berdasarkan pada tujuan pemeriksaan. Lokasi pengambilan contoh air dilakukan pada air permukaan dan air tanah.

S Air permukaan

Lokasi pengambilan contoh air permukaan dapat berasal dari sungai, danau/waduk, dan mata air dengan penjelasan sebagai berikut :

¹ Pemantauan kualitas air dapat suatu daerah pengaliran sungai (DPS), berdasarkan kepada :

J Sumber air alamiah diambil pada lokasi yang belum mengalami pemcemaran stsu mengslsmi pencemsrsn ringsn.

J Sumber air tercemar diambil pada lokasi yang telah tercemar di hilir titik pencemaran.

J Sumber air yang dimanfaatkan diambil ditempat tepat orang yang memanfaatkan air itu mengambil.

¹ Pemantauan kualitas air danau/waduk pada tempat-tempat berikut :

J Tempat masuknya sungai ke danau/waduk.

J Ditengah danau/waduk.

J Lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan.

J Tempat keluarnya air danau/waduk.

S Air tanah

Lokasi pengambilan air tanah dapat berasal dari air tanah bebas. Contoh :

B Air tanah bebas (taktertekan) diambil dari :

J Bagian hulu pembuangan sampah kota industri.

J Bagian hilir daerah pertanian yang menggunakan pestisida dan pupuk kimia secara intensif.

J Daerah tempat terjadinya penyusupan air asin.

J Tempat-tempat lain yang dianggap perlu.

B Air tanah tertekan diambil dari :

J Sumur produksi air tanah untuk pemenuhan kebutuhan perkotaan, pedesaan, pertanian, dan industri.

J Sumur produksi air tanah PDAM maupun sarana umum.

J Sumur-sumur pemantauan kualitas air tanah.

J Lokasi kawasan industri.

J Sumur observasi untuk pengawasan imbuhan; sumur observasi air tanah disuatu cekungan air tanah artesis.

J Sumur observasi diwilayah pesisir dimana terjadi penyusupan air asin.

J Sumur observasi pengolahan limbah industri bahan berbahaya dan beracun (B3).

J Sumur lainnya yang dianggap perlu.

2) Menentukan titik pengambilan contoh air

S Air permukaan

Titik pengambilan contoh dapat dilakukan disungai/waduk, dengan penjelasan berikut :

B Di sungai titik pengambilan contoh disungai dengan ketentuan :

J Sungai dengan debit kurang dari 5 m3/detik contoh diambil pada satu titik ditengah sungai pada 0,5 kali kedalaman dari permukaan air.

J Sungai dengan debit antar 5-150 m3/detik, contoh diambil pada dua titik masing-masing pada jarak 1/3, dan 2/3 lebar sungai pada 0,5 kali kedalaman dari permukaan air.

J Sungai dengan debit lebih dari 150 m3/detik contoh diambil minimum pada enam titik masing-masing pada jarak ¼, ½, dan ¾ lebar sungai pada 0,2 kali, dan 0,8 kali kedalam dari permukaan.

B Di danau/waduk, titik pengambilan contoh di danau/waduk dengan ketentuan :

J Danau/waduk yang kedalamannya kurang dari 10 m, contoh diambil pada suatu titik dipermukaan dan didasar danau.

J Danau/waduk yang kedalamannya antara 10-30 m, contoh diambil pada tiga titik yaitu : permukaan, lapisan termoklin, dan didasar danau/waduk.

J Danau/waduk yang kedalamannya antara 30-100 m, contoh diambil pada empat titik yaitu : dipermukaan, lapisan termoklin, dilapisan atas hipolimnion, dan dasar danau/waduk.

J Danau/waduk yang kedalamannya lebih dari 100 m, titik pengambilan contoh dapat ditambah sesuai dengan keperluan.

S Air tanah

Titik pengambilan sampel air tanah dapat berasal dari air tanah bebas dan air tanah tertekan sebagai berikut :

B Air tanah bebas

J Untuk sumur gali contoh diambil pada kedalaman 20 cm dibawah permukaan air dan sebaiknya diambil pada pagi hari.

J Untuk sumur bor dengan pompa tangan/mesin, sampel diambil dikran/mulut pompa tempat keluarnya air setelah air dibuang selama kurang lebih 5 menit.

B Air tanah tertekan

J Untuk sumur bor eksplorasi contoh diambil pada titik yang telah ditentukan sesuai keperluan eksplorasi.

J Untuk sumur observasi sampel diambil pada dasar sumur setelah air sumur bor/pipa dibuang sampai habis (dikuras sebanyak tiga kali)

J Untuk sumur produksi sampel diambil pada kran/mulut pompa keluarnya air.

S Pengambilan sampel air

B Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan sifat fisik dan kima air. Tahapan pengambilan sampel air untuk keperluan ini adalah :

å Menyiapkan alat pengambilan sampel air yang sesuai dengan keadaan air.

å Membilas alat dengan sampel yang akan diambil, sebanyak tiga kali.

å Mengambil sampel air sesuai dengan keperluan dancampurkan dalam penampung sementara hingga merata.

å Apabila sampel air diambil dari berbagai titik, maka volume sampel yang diambil dari setiap titik harus sama.

B Pengambilan sampel air untuk pemeriksaan oksigen terlarut

Pengambilan sampel air dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut :

å Siapkan botol yang bersih dan mempunyai volume kurang lebih 100 ml serta dilengkapi dengan tutup.

å Celupkan botol secara hati-hati kedalam air dengan posisi mulut botol kearah aliran air sehingga air masuk kedalam botol dengan tenag atau dapat pula dengan menggunakan sifon.

å Isi botol sampai penuh dan hindarkan terjadinya turbulensi dan gelembung udara selama pengisian, kemudian botol ditutup.

å Sampel siap untuk dianalisa.

coba liat yang ini juga:





0 komentar:

Posting Komentar

Link Exchange

paypal

Daftar di PayPal, lalu mulai terima pembayaran menggunakan kartu kredit secara instan.

negeri ads

lowongan kerja di rumah