banyaknya pengunjung
DAFTAR ISI BLOG
kumpul blogger
lowongan
lowongan kerja
lowongan kerja
income-web
promoteburner
PENGAWET URIN
PENGAWET URIN
Jika urin disimpan, mungkin terjadi perubahan penyusunan oleh kuman-kuman. Kuman biasanya ada karena urin tidak dikumpulkan secara steril. Untuk mengecilkan kemungkinan, simpanlah urin pada suhu 40C, sebaiknya dalam lemari es, dalam botol tertutup.
Kuman mencerai ureum dengan membentuk amoniak dan karbondioksida. Amoniak menyebabkan pH urin menjadi lindi dan terjadilah pengendapan kalsim dan magnesium posfat. Reaksi lindi juga merusak silinder. Sebagian dari amoniak hilang ke udara sehingga urin itu tidak dapat dipakai lagi untuk penetapan ureum. Selain itu juga glukosa akan dicerai oleh kuman sehingga hilang dari urin.
Urin yang dismpan juga dapat berubah susunannya tanpa adanya kuman. Asam urat dan garam-garam urat mengendap, teristimewa pada suhu rendah. Selain itu, urin simpanan berubah susunannya oleh proses oksidasi, hidolisis, dan pengaruh cahaya (fotodegradasi).
Jika urin harus terpaksa disimpan beberapa lama sebelum pemeriksaan, pakailah bahan pengawet untuk menghambat perubahan susunannya. Ada bermacam-macam bahan pengawet, tidak ada satu zat yang dapat dipakai universal untuk menghindari urin dari segala macam perubahan yang mungkin terjadi.
1. Toluena
Pegawet ini banyak dipakai, hampir mendekati sifat pengawet “all round” perombokan urin oleh kuman dihambat, lebih-lebih dalam keadaan dingin, baik sekali untuk mengawet glukosa, aseton dan asama aseto-asetat. Pakailah sebanyak 2 – 5 ml toluena untuk megawet urin 24 jam, jumlah itu dimasukan kedalam botol penampung dan tiap kali ditambahkan urin, botol harus dikocok baik-baik.
2. Thymol
Sebutir thymol sebagai pengawet mempunyai daya seperti toluena juga. Kalau jumlah thymol terlalu banyak kemungkinan akan terjadi hasil positif palsu pada reaksi terhadap proteinnaria dengan cara pemanasan dengan asam asetat.
3. Formaldehida
Khusus dipakai untuk mengawet sedimen, mengawet sedimen penting sekali bila hendak mengadakan penilaian kuantitatif atas nsur-unsur dalam sedimen. Pakailah sebanyak 1 – 2 ml larutan formaldehida 40% untuk mengawet urin 24 jam. Campur baik-baik tiap kali ditambahkan urin. Kelemahan: jika jumlah terlalu besar, mungkin mengadakan reaksi pada tes benedict dan mengganggu tes obermayer untuk menyatakan adanya indikan.
4. Asam sulfat pekat
Asam ini dipakai untuk mengawet urin guna penetapan kuantitatif kalsium, nitrogen, dan kebanyakan zat inorganik lain. Jumlah yang harus diberikan adalah sebanyak itu hingga pH urin tetap lebih rendah dari 4,5 (kontrol dengan kertas nitrazin). Reaksi asam mencegah terlepasnya N dalam bentuk amoniak dan mencegah juga terjadinya endapan kalsium posfat.
5. Natrium karbonat
Khusus dipakai intuk mengawet urubilinogen jika hendak menentukan ekskresinya per 24 jam. Masukanlah kira-kira 5 gram natrium karbonat dalam botol penampung bersama dengan beberapa ml toluena.
lihat dibawah ini
Posting Komentar