banyaknya pengunjung
DAFTAR ISI BLOG
kumpul blogger
lowongan
lowongan kerja
lowongan kerja
income-web
promoteburner
sistem kemasyarakatan
SISTEM KEMASYARAKATAN
Masyarakat Toraja yang sebenarnya terbagi dari beberapa lapisan sosial. Lapisan atas disebut Tana’ Bulaan atau golongan bangsawan yang disebut Puang, Siambe, atau Ma’dika. Lapisan kedua adalah Tana’ Bassi atau golongan Tomakaka yaitu para tokoh dan pemimpin adat. Lapisan ketiga adalah Tana’ Karurung yaitu golongan rakyat merdeka atau rakyat biasa. Lapisan keempat adalah Tana’ Kua atau golongan rakyat yang tidak merdeka atau budak.
Golongan bangsawan memiliki sejumlah wewenang, missalnya dapat menduduki jabatan-jabatan pemerintahan tradisional, menggunakan atribut-atribut tertentu seperti ukiran-ukiran dan warna tertentu pada rumah, mempunyai hak untuk upacara kematian yang dilakukan setinggi-tingginya dengan pengorbanan kerbau sebanyak-banyaknya (dirapai’ atau rapasan), dsb. Namun setelah agama Kristen masuk ke daerah Toraja, sistem pelapisan tradisional tersebut dihapuskan. Tetapi hingga kini pelapisan tersebut masih berlaku dalam peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan pemilihan kepala desa, pemilihan jodoh, dan dalam berbagai upacara.
Penggunaan busana pun dapat membedakan tingkat sosial seseorang seperti :
§ Sarung, sebagai bagian integral dari busana adat pria, berhubungan erat dengan kedudukan sosial seseorang didalam lingkungan masyarakatnya. Misalnya Sambuk busa , yakni sarung berwarna putih yang hanya dapat dipergunakan oleh kaum pria yang menempati kedudukan sosial tinggi. Bahkan akan disebut busana adat resmi para bangsawan Toraja, bila pemampilannya dilengkapi dengan jas hitam dan destar atau tutup kepala.
§ Tutup kepala, Passapu, adalah tutup kepala yang terbuat dari kain batik dan hanya digunakan oleh golongan bangsawan. Khususnya para sesepuh masyarakat
Posting Komentar