wempigembulzblog

Masyarakat adapt Aceh tidak mengenal dewa dewa (polytheisme), kearena mereka adalah pemeluk agama islam. Agama lain kurang berkembang di sini dan hanya terdapat pada para pendatang.

Sungguhpun kepercayaan kepada tuhan yang maha esa sebagai satu satunya kepercayan masyarakat, mengingat islam adalah agama monotheisme, namun semua masyarakat juga mempercayai tuhan menciptakan makhluk halus. makhluk halus tersebut mendiami alam barzakh.

Rupanya kepercayaan kepada makhluk halus tersebut memberi pengaruh terhadap pemikiran sekelompok kecil anggota masyarakat. Mereka yang terpengaruh itu pergi memuja makhluk halus dengan berbagai cara untuk memperoleh kekuatan gaib. Para pemuja makhluk halus yang terdapat pada semua masyarakat adat Aceh yang telah memiliki kekuatan gaib mendapat gelar “dukun” atau ”pawang”.